Rabu, 12 Mei 2010

REGRESI LINIER BERGANDA (Riset Akuntansi)

Nama : Winda Puspita LIm Setyawati
NPM : 21207169
Kelas : 3 EB14
Mata Kuliah : Riset Akuntansi
Dosen : Masodah


Riset Akuntansi (REGRESI LINIER BERGANDA). . .

Program R menu regresi merupakan alat yang digunakan untuk menentukan persamaan regresi yang menunjukkan hubungan antara variabel terikat yang ditentukan dengan dua atau lebih variabel bebas. Tujuan utama analisis regresi adalah untuk perkiraan nilai suatu variabel (terikat) jika nialai variabel lain yang berhubungan dengannya (variabel bebas) sudah ditentukan.
Regresi linier (linier regression) digunakan untuk melakukan pengujian hubungan antara sebuah variabel terikat (dependent variable) dengna satu atau beberapa variabel bebas yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi.
Jika variabel terikat yang dihubungkan hanya dengan satu variabel bebas saja, maka persamaan regresi yang dihasilkan adalah regresi linier sederhana (linier regression). Sedangkan jika variabel terikat ynag dihubungkan dengan lebih dari satu variabel bebas, maka persamaan regresinya adalah regresi linier berganda (multiple linear regression).

Analisis yang Diperlukan
> Persamaan umum regresi linier berganda
Y = a +b1X1+b2X2+b3X3+.....+bnXn+c
Keterangan :
Y = variabel terikat (dependent variable)
a = konstanta
b1-bn = koefisien regresi
X1-Xn = variabel bebas (independent variable)
e = standar error

> Uji Asumsi Klasik

Tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier berganda yaitu :
1. Tidak boleh ada autokorelasi
Untuk menguji variabel-variabel yang teliti, apakah terjadi autokorelasi atau tidak, bila uji
nilai Durbin-Watson mendekati angka dua, maka dapat dinyatakan tidak ada korelasi.
2. Tidak boleh ada multikolinieritas
Cara yang paling mudah untuk menguji ada atau tidaknya gejala multikolinieritas adalah
melihat korelasi (hubungan) antara variabel bebas. Jika nilai korelasi dibawah angka 1, maka
tidak terjadi multikolinieritas.
3. Tidak boleh ada heterokeditas
Dengan melihat grafik plot antara nilai variabel terikat (SREID) dengan residual (ZPRED).
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan telah terjadi
heterokeditas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokeditas.

> Koefisien Korelasi (r/R)
Adalah koefisien yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan Y.

> Koefisien Determinasi (r2/R2)
Adalah koefisien yang digunakan intuk mengetahui seberapa besar variabel bebas (X)
mempengaruhi variabel terikat (Y). Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai
dengan 1.

> Koefisien Standar Estimasi
Digunakan untuk mengetahui ketepatan persamaan estimasi. Dapat digunakan dengan
mengukur besar kecilnya kesalahan standar estimasi (semakin kecil nilai kesalahannya, maka
semakin tinggi ketepatannya).

0 komentar:


Blogspot Template by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by ArchitecturesDesign.Com Beautiful Architecture Homes